Sering kita mendengar kata
mujahadah dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang mengartikan bahwa mujahadah
adalah bagian dari kata jihad yang sekarng sering kita salah artikan. Kata
jihad sangat sering kita dengar, terutama jika umat Islam sedang membahas
masalah perang. Ya, kata "jihad" itu ternyata hampir identik dengan
perang di mata masyarakat Islam, meskipun ada yang mencoba memandangnya dengan
cara lain. Lalu, bagaimana kita mestinya memandang kata yang terlanjur
menakutkan bagi sebagian kalangan itu? Apakah Al-Qur'an memiliki jawaban itu?
Sebaiknya mari kita kaji kembali kitab suci kita.
A. Mujahadah secara Bahasa
Ta'rif (definisi) mujahadah
menurut arti bahasa, syar'i, dan istilah ahli hakikat sebagaimana dimuat dalam
kitab Jami'ul Ushul Fil-Auliya(1), hal 221 :
"Arti mujahadah menurut
bahasa adalah perang, menurut aturan syara' adalah perang melawan musuh-musuh
Allah, dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu'
(2) dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang
sesuai dengan aturan syara' (agama). Sebagian Ulama mengatakan :
"Mujahadah adalah tidak menuruti
kehendak nafsu", dan ada lagi yang mengatakan: "Mujahadah adalah
menahan nafsu dari kesenangannya".
Dari sini kita tahu bahwa jihad dan mujahadah bukanlah berarti perang
dengan arti perang yang sesungguhnya. Melainkan sebuah kiasan untuk
berperang melawan hawa nafsu kita sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut
pengertian mujahadah secara umum.
B. Mujahadah secara Umum
Pengertian MUJAHADAH secara umum
adalah : berjuang, bersungguh - sungguh, berperang melawan musuh. Yang dimaksud
disini adalah bersungguh-sungguh untuk memerangi dan menundukkan hawa nafsu
untuk diarahkan kepada ajaran agama yang benar.
Allah SWT berfirman :
Artinya : `` Dan orang - orang
yang bersungguh - sungguh untuk mencari keridloan kami, benar - benar Kami
tunjukkan kepada mereka jalan - jalan Kami "
Syekh Imam Al-Ghozali Berkata :
``Mujahadah adalah kunci hidayah
tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain Mujahadah"
Dengan demikian, jihad yang
dimaksud adalah kesungguhan hati untuk mengerahkan segala kekuatan dan
kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam di dalam kehidupan.
Dalam konteks tersebut, beribadah yang dijalankan dengan tulus dan penuh
kesungguhan, serta berinteraksi dengan sesama manusia yang dijalani dengan
penuh kejujuran dan keikhlasan merupakan perilaku "jihad".
Agar kita tidak salah paham dalam memahami kata
"jihad", sebaiknya perlu direnungkan kembali istilah "jihad,
ijtihad, dan mujahadah". Dalam sebuah pengajian Maiyah Mocopat Syafaat
dengan tema: "Jihad, Ijtihad, dan Mujahadah" pada 17 Maret 2006 di
Yogyakarta, Emha Ainun Najib, menyatakan bahwa jihad tanpa diikuti dengan
mujahadah (berjihad dengan metode spiritual) tidak akan membawa kelembutan dan
cahaya, serta tidak diizinkan membawa kelembutan Allah: walyatalatthaf. Emha
juga menyatakan bahwa jihad adalah bekerja sungguh-sungguh, ijtihad adalah
berjihad secara intelektual, sedangkan berjihad menggunakan metode spiritual
dinamakan mujahadah. Ketiganya harus saling berdialektika. "Jihad"
tanpa disertai "ijtihad" dan "mujahadah" akan terlihat
ganas, galak, dan cenderung memunculkan kekarasan (violence).
C. Manfaat Mujahadah
Setelah kita tahu tentang arti
kata mujahadah, salah besar apabila kita masih menganggap bahwa mujahadah
adalah bagian dari jihad yang sering didefinisikan sebagai salah satu cara
untuk memerangi orang kafir dengan menggunakan kekerasan. Dari mujahadah itu
sendiri akan kita dapati beberapa manfaat untuk kita, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menjernikan hati dan marifat
Billah ( sadar kepada Allah )
2. Memperoleh hidayah Taufiq Allah SWT, Syafaat Tarbiyah Rosululloh SAW.
3. Mendidik menjadi orang yang
sholeh / Sholihah, yang senantisa mendoakan kedua orang tuanya leluhurnya.
4. Keamanan,
ketentraman, kedamaian & kesejahteraan
sumber :
1. Khaled Abou El-Fadl, The Great Theft: Wrestling Islam
from the Extremists, (New York:
HarperSanFranscisco, 2005).
2. Seyyed Hossein Nasr, The Heart of Islam: Pesan-Pesan
Universal Islam untuk Kemanusiaan, Terjemahan (Bandung: Mizan, 2003).
3. http://bocahidaman.blogspot.co.id