Jumat, 30 September 2016

Alamat Kami

Munggang Rt 02/11 Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo


Lokasi Pondok PIQ Hidayatul Qur'an
Share:

Selasa, 27 September 2016

Hubungi Kami

Email  : piq.hidayatulquran@gmail.com
Share:

Pengertian Mujahadah dan Manfaatnya

   Sering kita mendengar kata mujahadah dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang mengartikan bahwa mujahadah adalah bagian dari kata jihad yang sekarng sering kita salah artikan. Kata jihad sangat sering kita dengar, terutama jika umat Islam sedang membahas masalah perang. Ya, kata "jihad" itu ternyata hampir identik dengan perang di mata masyarakat Islam, meskipun ada yang mencoba memandangnya dengan cara lain. Lalu, bagaimana kita mestinya memandang kata yang terlanjur menakutkan bagi sebagian kalangan itu? Apakah Al-Qur'an memiliki jawaban itu? Sebaiknya mari kita kaji kembali kitab suci kita.


A. Mujahadah secara Bahasa
   Ta'rif (definisi) mujahadah menurut arti bahasa, syar'i, dan istilah ahli hakikat sebagaimana dimuat dalam kitab Jami'ul Ushul Fil-Auliya(1), hal 221 :

   "Arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut aturan syara' adalah perang melawan musuh-musuh Allah, dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu' (2) dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara' (agama). Sebagian Ulama mengatakan : "Mujahadah  adalah tidak menuruti kehendak nafsu", dan ada lagi yang mengatakan: "Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya".

   Dari sini kita tahu bahwa  jihad dan mujahadah bukanlah berarti perang dengan arti perang yang sesungguhnya. Melainkan sebuah kiasan untuk berperang melawan hawa nafsu kita sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian mujahadah secara umum.

B. Mujahadah secara Umum
   Pengertian MUJAHADAH secara umum adalah : berjuang, bersungguh - sungguh, berperang melawan musuh. Yang dimaksud disini adalah bersungguh-sungguh untuk memerangi dan menundukkan hawa nafsu untuk diarahkan kepada ajaran agama yang benar.
Allah SWT berfirman :

Artinya : `` Dan orang - orang yang bersungguh - sungguh untuk mencari keridloan kami, benar - benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan - jalan Kami "

Syekh Imam Al-Ghozali Berkata :

``Mujahadah adalah kunci hidayah tidak ada kunci untuk memperoleh hidayah selain Mujahadah"

Dengan demikian, jihad yang dimaksud adalah kesungguhan hati untuk mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam di dalam kehidupan. Dalam konteks tersebut, beribadah yang dijalankan dengan tulus dan penuh kesungguhan, serta berinteraksi dengan sesama manusia yang dijalani dengan penuh kejujuran dan keikhlasan merupakan perilaku "jihad".

   Agar kita tidak salah paham dalam memahami kata "jihad", sebaiknya perlu direnungkan kembali istilah "jihad, ijtihad, dan mujahadah". Dalam sebuah pengajian Maiyah Mocopat Syafaat dengan tema: "Jihad, Ijtihad, dan Mujahadah" pada 17 Maret 2006 di Yogyakarta, Emha Ainun Najib, menyatakan bahwa jihad tanpa diikuti dengan mujahadah (berjihad dengan metode spiritual) tidak akan membawa kelembutan dan cahaya, serta tidak diizinkan membawa kelembutan Allah: walyatalatthaf. Emha juga menyatakan bahwa jihad adalah bekerja sungguh-sungguh, ijtihad adalah berjihad secara intelektual, sedangkan berjihad menggunakan metode spiritual dinamakan mujahadah. Ketiganya harus saling berdialektika. "Jihad" tanpa disertai "ijtihad" dan "mujahadah" akan terlihat ganas, galak, dan cenderung memunculkan kekarasan (violence).

C. Manfaat Mujahadah
   Setelah kita tahu tentang arti kata mujahadah, salah besar apabila kita masih menganggap bahwa mujahadah adalah bagian dari jihad yang sering didefinisikan sebagai salah satu cara untuk memerangi orang kafir dengan menggunakan kekerasan. Dari mujahadah itu sendiri akan kita dapati beberapa manfaat untuk kita, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.  Menjernikan hati dan marifat Billah ( sadar kepada Allah )
2.  Memperoleh hidayah Taufiq Allah SWT, Syafaat  Tarbiyah Rosululloh SAW.
3. Mendidik menjadi orang yang sholeh / Sholihah, yang senantisa mendoakan kedua orang tuanya leluhurnya.
4.  Keamanan, ketentraman, kedamaian & kesejahteraan

sumber : 

1. Khaled Abou El-Fadl, The Great Theft: Wrestling Islam from the Extremists, (New York: HarperSanFranscisco, 2005).
2. Seyyed Hossein Nasr, The Heart of Islam: Pesan-Pesan Universal Islam untuk Kemanusiaan, Terjemahan (Bandung: Mizan, 2003).
3. http://bocahidaman.blogspot.co.id
Share:

Pengasuh

Pengasuh
dr. Ahsin Wijaya, Alh, M.Ag
Diberdayakan oleh Blogger.